Mulanya kami sama sekali gak percaya dengan apa yang namanya reinkarnasi. Tapi dari sini, dari kelahiran AREA, kami mulai belajar percara dengan reinkarnasi tadi (meskipun agak sedikit maksain diri). Kalian boleh nanya, “kenapa?” atau “kok bisa gitu?” Iya. Jawabannya simpel saja. Sama sekali gak ada rumit-rumitnya. AREA itu emang reinkarnasi dari THE ARTHUR BAND. Semua sama. Sampe saat ini belum ada yang berubah jauh dari reinkarnasi tadi. Ya materi lagu, ya personil, sampe-sampe masalah molornya waktu en kurangnya rasa disiplin personil, Hahaha, becanda aja lageee… Tapi bener, semua masih sama kok. Tapi jangan pernah berpikiran ini semua negatif. Kami juga punya sisi positifnya. Malah lebih banyak. So, jangan nanya lagi kenapa ini disebut sebuah reinkarnasi.
Memang harus ada yang keras atau yang memulai jika ingin merubah sesuatu menjadi lebih baik. AREA misalnya. Mengimbangi kebiasaan lama para peronil, Rendra (eks drumer Arthur, sekarang Drumer AREA) justru bertindak lebih ngebut dalam memotivasi personil yang lain untuk lebih cepat bergerak. Ide untuk tetap memakai materi personil lama datang dari pikiran Redi (eks bassist Arthur, sekarang bassist AREA). Hal ini tentu saja dengan harapan akan ada perubahan dengan bercermin dari pengalaman saat berkumpul dalam wadah yang namanya THE ARTHUR BAND dulu. Mengenang pengalaman pahit saat itu bahwa bongkar-pasang personil sama sekali tidak menghasilkan apa-apa. Malah mengakibatkan band yang sudah mulai punya nama di kalangan indie
AREA didirikan dengan perasaan yang dalam dan menyatu dari para personil Arthur yang menyempatkan diri untuk berkumpul kembali. Mereka adalah Rendra (drum), Eza (keyboard), Redi (Bass), dan Rabdi (Lead Guitar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar